Minggu, 31 Oktober 2010

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah


Abu Merapi Bisa Berbuah Pahala

Posted: 31 Oct 2010 12:00 PM PDT

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Saat Jum'at dini hari (30/10/2010), kami mendengar kabar langsung dari saudara kami bahwa Gunung Merapi di Jogja kembali bereaksi. Gunung tersebut mengeluarkan hujan abu pekat. Segalanya adalah atas kuasa Allah. Jogja yang begitu asri akhirnya berubah menjadi lautan debu. Walaupun berada di negeri yang jauh, kami pun merasakan bagaimana berat dan susahnya mengalami musibah atau bencana seperti itu karena ke mana-mana jarak pandang pendek, penuh debu dan harus menggunakan masker. Berikut adalah beberapa nasehat berharga yang semoga bisa menjadi penghibur lara.

Pahamilah Takdir Ilahi

Debu atau abu yang terasa tidak menyenangkan, begitu pula bau belerang di jalan-jalan, semua musibah yang ada, itu adalah bagian dari takdir ilahi. Itu adalah sesuatu yang ditakdirkan sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

"Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR. Muslim no. 2653)

Apa yang Allah takdirkan ini tak ada yang bisa mengelaknya. Dalam sebuah hadits disebutkan,

وَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَأَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ

"Engkau harus tahu bahwa sesuatu yang ditakdirkan akan menimpamu, tidak mungkin luput darimu dan sesuatu yang ditakdirkan luput darimu, tidak mungkin menimpamu." (HR. Abu Daud no. 4699, shahih)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, "Landasan setiap kebaikan adalah jika engkau tahu bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti terjadi dan setiap yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi." (Al Fawaid, hal. 94)

Musibah Datang Karena Maksiat

Allah Ta'ala berfirman,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri (dosa-dosamu), dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy Syuraa: 30)

Ibnu Qoyyim Al Jauziyah rahimahullah mengatakan, "Di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa." (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Dari sini, maka sudah sepatutnya direnungkan, boleh jadi hujan abu yang menimpa kita sehingga menyulitkan berbagai aktivitas yang ada sebenarnya karena dosa-dosa kita sendiri. Cobalah lihat bagaimana di masyarakat kita masih mempertahankan tradisi atau ritual yang berbau syirik, sukanya memakai jimat-jimat sebagai penglaris, kuburan begitu diagungkan dan dipuja, dan sebagainya. Begitu pula banyak ritual mengatasnamakan  namun tidak pernah diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tersebar luas di tengah masyarakat dan terus dipertahankan. Belum lagi betapa sering sebagian orang meninggalkan shalat lima waktu yang wajib. Begitu pula zina dan berpakaian yang buka-bukaan aurat sudah dianggap biasa di tengah-tengah masyarakat kita. Inilah barangkali sebab datangnya musibah demi musibah yang menimpa negeri kita, berupa gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan yang lainnya. Sudah seharusnya kita instrospeksi diri akan hal ini dan bersegara bertaubat pada Allah.

'Ali bin Abi Tholib radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat." (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Hadapilah Musibah dengan Sabar

Banyak mengeluh tidak ada gunanya. Mencaci maki sana sini akan bau belerang yang tidak enak ketika hujan abu vulkanik, juga tidak ada manfaatnya. Sikap pertama dalam menghadapi musibah adalah dengan bersabar.

Ibnul Qayyim rahimahullah menerangkan bahwa bersabar adalah menahan hati dan lisan dari berkeluh kesah serta menahan anggota badan dari perilaku emosional. (Lihat 'Uddatush Shobirin, hal. 10)

Yang disebut sabar adalah di awal musibah, bukan belakangan setelah lisan mengeluh dan bersikap emosional sebagai tanda tak ridho/ sabar. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى

"Yang namanya sabar seharusnya dimulai ketika awal ditimpa musibah." (HR. Bukhari no. 1283). Tidak perlu mengeluh atas musibah, tahanlah lisan dan anggota badan lainnya dari banyak menggerutu dan merasa tidak suka. Hadapilah musibah dengan sabar.

Ada Kemudahan di Balik Kesulitan

Yakinlah bahwa di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Di balik kesulitan pasti ada jalan keluar. Allah Ta'ala berfirman,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Alam Nasyroh: 5)

Ayat ini pun diulang setelah itu,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Alam Nasyroh: 6). Qotadah mengatakan, "Diceritakan pada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberi kabar gembira pada para sahabatnya dengan ayat di atas, lalu beliau mengatakan,

لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ

"Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan." (Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya, 24/496)

Kesulitan yang menimpa saat ini, ke mana-mana saja harus menghadapi terbangan debu sana-sini, jarak pandang ketika berkendaraan pun kurang, ini hanya sesaat, bukan sepanjang tahun (insya Allah) dan bukan selamanya, karena pasti ada kemudahan. Sehingga tidak perlu gelisah dan berputus asa.

Cobalah lihat bagaimana Allah memberikan ganti yang lebih baik terhadap suatu musibah karena seorang muslim menyerahkan semuanya pada Allah dan bersabar. Ummu Salamah -salah satu istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا ». قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

"Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]", maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik." Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam." (HR. Muslim no. 918)

Ada Nikmat di Balik Derita

Sebenarnya di balik derita ada suatu yang lebih besar yang dinikmati seorang muslim. Jika menghadapi musibah dengan sabar, di situ ada pahala. Artinya karena abu merapi, misalnya, kita pun bisa meraih pahala jika menghadapi musibas tersebut dengan sabar.

Begitu pula derita bisa jadi nikmat karena dengan adanya musibah, setiap orang diingatkan agar segera kembali pada Allah. Akhirnya ia pun taat, banyak memohon dan berdoa pada Allah.

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, "Di antara sempurnanya nikmat Allah pada para hamba-Nya yang beriman, Dia menurunkan pada mereka kesulitan dan derita. Disebabkan derita ini mereka pun mentauhidkan-Nya (hanya berharap kemudahan pada Allah, pen). Mereka pun banyak berdo'a kepada-Nya dengan berbuat ikhlas. Mereka pun tidak berharap kecuali kepada-Nya. Di kala sulit tersebut, hati mereka pun selalu bergantung pada-Nya, tidak beralih pada selain-Nya. Akhirnya mereka bertawakkal dan kembali pada-Nya dan merasakan manisnya iman. Mereka pun merasakan begitu nikmatnya iman dan merasa berharganya terlepas dari syirik (karena mereka tidak memohon pada selain Allah). Inilah sebesar-besarnya nikmat atas mereka. Nikmat ini terasa lebih luar biasa dibandingkan dengan nikmat hilangnya sakit, hilangnya rasa takut, hilangnya kekeringan yang menimpa, atau karena datangnya kemudahan atau hilangnya kesulitan dalam kehidupan. Karena nikmat badan dan nikmat dunia lainnya bisa didapati orang kafir dan bisa pula didapati oleh orang mukmin." (Majmu' Al Fatawa, 10/333)

Akibat derita, akibat musibah, akibat kesulitan, kita pun merasa dekat dengan Allah dan ingin kembali pada-Nya. Jadi tidak selamanya derita adalah derita. Derita itu bisa jadi nikmat sebagaimana yang beliau jelaskan. Derita bisa bertambah derita jika seseorang malah mengeluh dan jadikan makhluk sebagai tempat mengeluh derita. Hanya kepada Allah seharusnya kita berharap kemudahan dan lepas dari berbagai kesulitan.

Nikmat ketika kita kembali kepada Allah dan bertawakkal pada-Nya serta banyak memohon pada-Nya, ini terasa lebih nikmat dari hilangnya derita dunia yang ada. Karena kembali pada Allah dan tawakkal pada-Nya hanyalah nikmat yang dimiliki insan yang beriman dan tidak didapati para orang yang kafir. Sedangkan nikmat hilangnya sakit dan derita lainnya, itu bisa kita dapati pada orang kafir dan orang beriman.

Ingatlah baik-baik nasehat ini. Semoga kita bisa terus bersabar dan bersabar. Sabar itu tidak ada batasnya. Karena Allah Ta'ala janjikan,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga)." (QS. Az Zumar: 10). As Sudi mengatakan bahwa balasan bagi orang yang bersabar adalah surga. (Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 7/89)

Semoga Allah memberikan kemudahan dalam menghadapi musibah bagi keluarga dan saudara-saudara kami kaum muslimin yang berada di Jogja. Semoga Allah menganugerahkan ketabahan dan kesabaran. Aamiin Ya Mujibas Sa'ilin.

Malam hari di Riyadh, KSA, 24 Dzulqo'dah 1431 H (31/10/2010)

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.muslim.or.id

Laporan Donasi Tanggap Bencana Merapi

Posted: 30 Oct 2010 10:10 PM PDT

Laporan Dana Masuk Tanggal 29 Oktober 2010

No Nama Rekening
Donasi
No.HP Jumlah
Donasi
1 Hamba Alloh BNI 085624321xxx 50,000
2 Dedy BNI 085645612xxx 500,000
3 Hamba Alloh BNI 085648282xxx 200,000
4 Rika BNI 08126866xxx 50,000
5 Hamba Alloh BNI 087839532xxx 100,000
6 AFA BNI 081578586xxx 100,000
7 Taufik BNI 08121240xxx 1,000,000
8 Aprili Sulistyo K. BNI 085659260xxx 100,000
9 Hamba Allah Mandiri 08164265xxx 300,000
10 Soni BCA 08562339xxx 100,000
11 Hamba Alloh BCA 081514000xxx 800,000
12 Heri Tanjung BCA 081367787xxx 300,000
13 Akbar BSM 08119200xxx 50,000
TOTAL / 29 Oktober 2010 3,650,000

Laporan Dana Masuk Tanggal 30 Oktober 2010

No Nama Rekening
Donasi
No.HP Jumlah
Donasi
1 Habib BNI 08995694xxx 1,500,000
2 Andityo BNI 08170414xxx 1,000,285
3 Lukmanawati BNI 081510673xxx 200,000
4 Indri BNI 08115001xxx 100,000
5 Hamba Alloh BNI 08990634xxx 100,000
6 Prawita BNI 085273341xxx 100,000
7 Hamba Alloh BNI - 200,000
8 Abdulloh Mandiri 085729077xxx 500,000
9 Deny Rahayu Mandiri 08158282xxx 100,000
10 Abdulloh Mandiri 081355182xxx 1,000,000
11 Gmyk Mandiri 081802712xxx 100,000
12 Afni Mandiri 085270108xxx 100,000
13 Ahmad Mandiri 08122966xxx 50,000
14 Hamba Alloh Mandiri 08164265xxx 100,000
15 Hamba Alloh Mandiri 08164265xxx 420,000
16 Ibnu Hadi BCA 085221061xxx 50,000
17 Hamba Alloh BCA 081392890xxx 100,000
18 Iman Tutuq K. BCA 081511034xxx 200,000
19 Hamba Allah - - 100,000
20 Bpk. Ahmad - - 300,000
21 Unit 162 - - 60,000
22 Ahmad S - - 50,000
23 Eka P.K. - - 50,000
24 Hamba Allah - - 10,000
25 Prof. Ir. H. Jamasri, Ph.D. - - 500,000
26 Hamba Allah - - 20,000
27 Hamba Allah - - 50,000
28 Infaq Kajian Ustadz Afifi - - 61,000
29 Sendowo - - 100,000
30 Wisma Al- Hijroh - - 270,000
31 Rudianto Lakota - - 500,000
Total Donasi tanggal 30 Oktober 2010 7,991,285
Total Donasi per 29 Oktober 2010 3,650,000
TOTAL / 30 Oktober 2010 11,641,285

Bantuan dapat disalurkan ke:

Rekening BNI UGM Yogyakarta

Nomor rekening 0125792540 a.n. Devi Novianti

Rekening Bank Syari’ah Mandiri Cabang 094 Kaliurang Yogyakarta

Nomor rekening 0947008920 a.n. Ginanjar Indrajati Bintoro

Rekening Bank Mandiri Cabang Yogyakarta Gedung Magister 13705

Nomor rekening 137-00-065.4879-2 a.n. Bintoro

Rekening BCA

Nomor rekening 0130537146 a.n. Hanif Nur Fauzi

Bagi anda yang telah berpartisipasi, harap mengkonfirmasikan diri kepada kami melalui sms dengan format sebagai berikut:

Nama/Alamat/TanggalKirim/JumlahUang/RekeningTujuan/Merapi

Ke nomor :

0852 5205 2345 (Wiwit Hardi P.)

atau

0856 4305 2159 (Nizamul Adli)

YM: ypiapeduli@yahoo.com

Atas partisipasi dan perhatian anda kami ucapkan jazaakumullahu khairaan.

No Nama Rekening
Donasi
No.HP Jumlah
Donasi
1 Habib BNI 08995694xxx 1,500,000
2 Andityo BNI 08170414xxx 1,000,285
3 Lukmanawati BNI 081510673xxx 200,000
4 Indri BNI 08115001xxx 100,000
5 Hamba Alloh BNI 08990634xxx 100,000
6 Prawita BNI 085273341xxx 100,000
7 Hamba Alloh BNI - 200,000
8 Abdulloh Mandiri 085729077xxx 500,000
9 Deny Rahayu Mandiri 08158282xxx 100,000
10 Abdulloh Mandiri 081355182xxx 1,000,000
11 Gmyk Mandiri 081802712xxx 100,000
12 Afni Mandiri 085270108xxx 100,000
13 Ahmad Mandiri 08122966xxx 50,000
14 Hamba Alloh Mandiri 08164265xxx 100,000
15 Hamba Alloh Mandiri 08164265xxx 420,000
16 Ibnu Hadi BCA 085221061xxx 50,000
17 Hamba Alloh BCA 081392890xxx 100,000
18 Iman Tutuq K. BCA 081511034xxx 200,000
19 Hamba Allah - - 100,000
20 Bpk. Ahmad - - 300,000
21 Unit 162 - - 60,000
22 Ahmad S - - 50,000
23 Eka P.K. - - 50,000
24 Hamba Allah - - 10,000
25 Prof. Ir. H. Jamasri, Ph.D. - - 500,000
26 Hamba Allah - - 20,000
27 Hamba Allah - - 50,000
28 Infaq Kajian Ustadz Afifi - - 61,000
29 Sendowo - - 100,000
30 Wisma Al- Hijroh - - 270,000
31 Rudianto Lakota - - 500,000
Total Donasi tanggal 30 Oktober 2010 7,991,285
Total Donasi per 29 Oktober 2010 3,650,000
TOTAL / 30 Oktober 2010 11,641,285

Laporan Aktivitas G. Merapi 30 Oktober 2010 pukul 06:00 –12:00 WIB

Posted: 30 Oct 2010 05:39 PM PDT

Bersama ini disampaikan dengan hormat  laporan aktivitas G. Merapi  tanggal 30 Oktober 2010
pukul 06:00 sampai dengan pukul 12:00 WIB.
I.  Hasil Pemantauan
Berdasarkan  pengamatan  yang  dilakukan  pukul  06.00-12.00 WIB,  pasca  letusan  dini hari  tadi..  Aktivitas  kegempaan  menurun,  yang  didominasi  oleh  gempa  guguran.   Sampai laporan  ini  disusun,  gempa  guguran  terjadi  131  kali,  gempa  MP  tercatat  32  kali,  sedangkan gempa vulkanik sebanyak 4 kali, dan belum Nampak awan panas.
Berikut  disajikan  rangkuman  hasil  pemantauan  terkini,  meliputi  data  pemantuan  secara instrumental dan visual.

Selengkapnya silahkan download pada link berikut

http://www.merapi.bgl.esdm.go.id/index.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar