Senin, 13 Juni 2011

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah


Agama Islam untuk Seluruh Manusia

Posted: 13 Jun 2011 05:00 PM PDT

Nabi Muhammad memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya adalah beliau diutus oleh Allah untuk seluruh manusia dan jin. Adapun seluruh Nabi sebelum beliau hanyalah diutus untuk umatnya masing-masing.

Allah Ta'ala berfirman:

قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِ وَيُمِيتُ فَئَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Katakanlah: "Hai manusia, sesung-guhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu semua, yaitu Alloh yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Alloh dan RosulNya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Alloh dan kepada kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. [QS. Al-A'rof (7): 158]

Perintah Allah dalam ayat ini "Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua", ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad diutus untuk seluruh manusia, sebagaimana firman Allah,

وَمَآ أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَآفَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ

Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada menge-tahui. [QS. Saba' (34): 28]

Oleh karena itulah siapa saja yang telah mendengar dakwah agama Islam, agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad , yang membawa kitab suci Al-Qur'an, kemudian tidak beriman, tidak percaya dan tidak tunduk, maka dia adalah orang kafir dan di akhirat menjadi penghuni neraka, kekal selamanya. Allah Ta'ala berfirman,

وَمَن يَكْفُرْ بِهِ مِنَ اْلأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلاَ تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِّنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يُؤْمِنُونَ

Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada al-Qur'an, maka nerakalah tempat yang diancam-kan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap al-Qur'an itu. Sesungguhnya (al-Qur'an) itu benar-benar dari Robbmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman". [QS. Hud (11): 17]

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ اْلأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

Demi (Allah) Yang jiwa Muhammad di tanganNya, tidaklah seorangpun di kalangan umat ini, Yahudi atau Nashrani, mendengar tentang aku, kemudian dia mati, dan tidak beriman kepada apa yang aku diutus dengan-nya, kecuali dia termasuk para peng-huni neraka. [Hadits Shohih Riwayat Muslim, no: 153, dari Abu Huroiroh]

NABI-NABI DAHULU KHUSUS UNTUK KAUMNYA

Adapun seluruh Nabi sebelum Nabi Muhammad , maka mereka semua di utus khusus kepada umatnya masing-masing. Perkara ini merupakan perkara yang telah pasti di dalam agama Islam, sebagaimana disebutkan di dalam hadits di bawah ini,

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ وَأُحِلَّتْ لِي الْمَغَانِمُ وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً

Dari Jabir bin Abdulloh, bahwa Nabi Muhammad bersabda: "Aku diberi (oleh Allah) lima perkara, yang itu semua tidak diberikan kepada seorang-pun sebelumku.
Aku ditolong (oleh Allah) dengan kegentaran (musuh sebelum kedata-nganku) sejauh perjalanan sebulan;
Bumi (tanah) dijadikan untukku sebagai masjid (tempat sholat) dan alat bersuci (untuk tayammum-pen). Maka siapa saja dari umatku yang (waktu) sholat menemuinya, hendaklah dia sholat.
Ghonimah (harta rampasan perang) dihalalkan untukku, dan itu tidaklah halal untuk seorangpun sebelumku.
Aku diberi syafa'at (oleh Allah).
Dan Nabi-Nabi dahulu (sebelum-ku) diutus khusus kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada manusia semuanya.

[Hadits Shohih Riwayat Bukhori, no: 335]

Di zaman ini banyak orang-orang Kristen menyebarkan agama mereka ke berbagai pelosok dunia. Mereka menisbatkan agama mereka kepada Nabi Isa bin Maryam , yang mereka menyebutnya dengan Yesus. Padahal Nabi Isa bin Maryam hanya diutus kepada Bani Isroil. Allah Ta'ala berfirman,

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَاءِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ

Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata: "Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurot dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rosul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala Rosul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". [QS. Ash-Shoff (61): 6]

KESAKSIAN AYAT BIBEL

Dan ternyata kita masih menda-patkan di antara ayat-ayat Bibel (Kitab yang dianggap suci oleh orang-orang Nashoro) menjelaskan dengan tegas bahwa Nabi Isa (yang mereka sebut Yesus) hanya diutus kepada Bani Isroil saja. Marilah kita perhatikan ayat-ayat di dalam kitab mereka:

1-Disebutkan di dalam Bibel: "Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel". (Matius 15: 24)
2-Disebutkan di dalam Bibel: "Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyim-pang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melain-kan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel". (Matius 10: 6)

Walaupun ayat-ayat Bibel di atas begitu jelas menyatakan bahwa ajaran Kristen hanya untuk Bani Israel, namun pengikut-pengikut Kristen begitu giat menyebarkan agamanya kepada semua bangsa, termasuk di Indonesia. Bahkan sampai ke ber-bagai pelosok yang tidak ada orang Bani Israel di sana! Maka apakah manfaat bangsa selain Bani Israel yang mengikuti agama Kristen, yang pembawa agama itu telah mene-gaskan bahwa agamanya hanya untuk umat Israel?!

Atau mungkin mereka berpegang ayat lain pada kitab mereka yang memerintahkan untuk menyebarkan agama Kristen kepada seluruh bangsa. Ayat itu berbunyi: "Karena itu pergi-lah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptiskan mereka dalam nama Bapa dan anak dan Roh Kudus". (Matius 28:19)

Ini berarti ayat ini bertentangan dengan ayat-ayat di atasnya! Maka manakah yang benar? Yang pasti bahwa tidak ada jaminan kebenaran terhadap semua isi kitab Bibel, bahkan bukti-bukti menunjukkan banyak ayat yang dipalsukan. Maha benar Allah Ta’ala yang telah berfirman di dalam kitab suci Al-Qur'an,

أَفَتَطْمَعُونَ أَن يُؤْمِنُوا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلاَمَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِن بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka (Ahli Kitab) mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahya setelah mereka memahaminya, sedang mereka menge-tahui? [QS. Al-Baqoroh (2): 75]

Dan Allah mengancam dengan keras terhadap orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah dengan firmanNya,

فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِندِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلاً فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلُُلَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُونَ

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit (yakni kesenangan duniawi-pen) dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yang telah mereka tulis dengan tangan-tangan mereka, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yang mereka kerjakan. [QS. Al-Baqoroh (2): 79]

– Semoga Allah selalu menetapkan kita di atas jalan yang lurus. -

Penulis: Ustadz Muslim Atsari

Artikel www.muslim.or.id

Partisipasi dalam Penerbitan Buku Islam Termasuk Amal Jariyah

Posted: 12 Jun 2011 08:00 PM PDT

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Sebagian orang menyangka bahwa amal jariyah, amal yang akan mengalir terus pahalanya hanya dibatasi pada sumbangan untuk pembangunan masjid atau pesantren. Padahal banyak cara untuk melakukan amal jariyah. Dan lebih baik lagi jika kita dapat melakukan banyak cara tersebut supaya bisa memperoleh banyak pahala. Menyebarkan ilmu diin (agama) dan ilmu itu dimanfaatkan orang lain, itu juga termasuk amal jariyah. Bentuk lainnya adalah dengan membantu dalam penerbitan buku Islam yang dibagikan secara gratis di tengah-tengah kaum muslimin. Inilah yang kami temui di tanah Arab (Saudi Arabia), para muhsinin atau dermawan begitu pintar dalam menyalurkan hartanya. Ribuan buku bahkan jutaan sering dibagi gratis di tengah-tengah masyarakat atau kepada para pelajar (tholib). Contohnya dapat kita temukan di saat musim haji, berbagai buku aqidah, fikih dan akhlak dicetak dalam bahasa Arab dan bahasa lainnya termasuk bahasa lainnya. Itu semua dibagi gratis di tengah-tengah jamaah haji. Begitu cerdasnya para muhsinin yang memilih jalan bersedekah semacam ini. Lihat saja bagaimana jika ribuan buku yang dicetak, atau bahkan jutaan buku walaupun itu dalam bentuk buku saku (kecil dan sederhana), namun jika orang yang diberi membaca dan mengamalkan ilmunya, maka muhsinin tersebut akan turut serta mendapatkan pahala amal jariyah. Karena itu, kita harus cerdas dalam memilih jalan untuk berbuat baik.

Fadhilah atau keutamaan partisipasi dalam penerbitan buku yang dibagi gratis di tengah-tengah kaum muslimin tercakup dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no. 1631)

Komisi Fatwa di Kerajaan Saudi Arabi, Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al 'Ilmiyyah wal Ifta', yang sering juga membagi buku gratis kepada para pelajar di kota Riyadh-KSA, pernah ditanya mengenai partisipasi dalam penerbitan buku gratis apakah termasuk dalam amal jariyah yaitu ilmu yang terus dimanfaatkan. Para ulama di sana ditanya sebagai berikut:

Apakah pencetakan buku Islam yang shahih lalu setiap orang masih memanfaatkannya setelah kita meninggal dunia termasuk dalam amal jariyah "ilmu yang senantiasa dimanfaatkan" sebagaimana disebutkan dalam hadits?

Jawaban para ulama yang duduk di Al Lajnah Ad Daimah:

Pencetakan buku-buku Islam yang bermanfaat yang terus dimanfaatkan oleh manusia, baik dalam ilmu diin (agama) maupun ilmu dunia, itu termasuk amalan sholehah. Ketika masih hidup, orang yang berpartisipasi dalam penerbitan buku tersebut akan mendapatkan pahala. Dan pahala tersebut akan terus mengalir selama buku tersebut terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia. Amalan tersebut termausk dalam keumuman hadits shahih dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim, At Tirmidzi, An Nasai dan Ahmad). Setiap orang yang berpartisipasi dalam penerbitan buku dari ilmu yang bermanfaat akan mendapatkan pahala besar. Yang termasuk mendapatkan pahala di dalamnya adalah penulisnya, pengajarnya, penyebar buku tersebut di tengah-tengah manusia, atau yang menerbitkannya. Semuanya akan mendapatkan pahala sesuai dengan besarnya partisipasi yang ia berikan. [Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al 'Ilmiyyah wal Ifta' no. 20062]

Di tengah-tengah pembaca muslim.or.id sekalian ada amal jariyah berupa penerbitan "Buku Panduan Ramadhan" yang sudah masuk pada tahun ketiga saat ini. Alhamdulillah, tahun-tahun sebelumnya buku ini berhasil sukses dibagi di tengah-tengah kaum muslimin. Dan saat ini buku panduan tersebut akan dicetak lebih banyak, yaitu sebanyak 10.000 eksemplar. Info selengkapnya tentang buku tersebut dan cara donasi adalah sebagai berikut:

Pustaka Muslim bekerjasama dengan Buletin at-Tauhid menerbitkan 'Buku Panduan Ramadhan' yang ditulis oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal. Sebanyak 10 ribu eksemplar buku akan dibagikan secara gratis yang difokuskan untuk wilayah Yogyakarta dengan prioritas wilayah-wilayah intelektual yang memiliki minat baca tinggi, yaitu: wilayah kampus, sekolah, dan wilayah perkotaan, tanpa mengabaikan daerah lain yang memerlukan.

Bagi pengunjung muslim.or.id yang ingin turut serta dalam donasi buku Panduan Ramadhan ini (walau hanya 25 ribu rupiah), silakan mentransfer ke rekening berikut:

a)  Rekening Bank Mandiri cabang UGM (Yogyakarta)

Atas Nama : Satria Buana – muslim.or.id

No. Rekening : 137 00 0503568 4

b)  Rekening Bank BNI Syari'ah

Atas Nama : Syarif Mustaqim QQ LBIA

No. Rekening : 0105338917

c)  Rekening Bank BCA

Atas Nama : Satria Buana – muslim.or.id

No. Rekening : 2951825893

d)  Western Union (pos) dan Money Gram

Atas Nama : Retno Syaputra, ST

Alamat : Wisma Misfallah Tholabul Ilmi, Pogung Kidul No. 8C RT. 01 RW. 49

Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55284

Setiap donatur harap mengkonfirmasikan donasinya ke nomor: Abu Hasan Putra (0856 644 00 941) atau via Yahoo Messenger (YM): mhasan_fadhilah.

Cara Mendapatkan Buku Panduan Ramadhan

Setiap donatur –insya Allah- akan mendapatkan jatah buku panduan ini dan bisa memesan pada bagian informasi di bawah ini sesuai jatah yang dibutuhkan yang mungkin ingin dibagi pada saudara atau teman-teman lainnya.

Informasi: 085228066686 (Syarif Mustaqim)

Bagi yang ingin mendownload e-book Buku Panduan Ramadhan cetakan ketiga, silakan download di sini.

Semoga Allah memudahkan kita untuk terus beramal sholeh dan dimudahkan pula melakukan amal jariyah yang pahalanya terus mengalir di saat kita tiada. Wallahu waliyyut taufiq.

-Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush sholihaat-

Riyadh-KSA, 12 Rajab 1432 H (13/06/2011)

www.muslim.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar