Selasa, 04 Januari 2011

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah


Donasi Buletin At-Tauhid

Posted: 04 Jan 2011 05:14 PM PST

Dengan Rp.20 ribu setiap bulan, anda bisa mendakwahi 30 orang setiap Jum’at

Untuk memurnikan Aqidah dan mengamalkan Sunnah

Keistimewaan Media

Buletin at-Tauhid merupakan media dakwah yang sangat efektif karena:

  1. Isi artikel bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah
  2. Panjang artikel tidak terlalu pendek sehingga bisa memberikan pemahaman yang lebih jelas, serta tidak terlalu panjang sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk membacanya
  3. Dibagikan secara gratis kepada jama’ah
  4. Terbit minimal sebanyak 22 rim (11000 eksemplar) setiap Jum’at
  5. Disebarkan setiap hari Jum’at di masjid-masjid dimana kaum muslimin senantiasa mengunjunginya dalam rangka menjalankan ibadah sholat Jum’at
  6. Disebarkan di 70 masjid lebih di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya (menerima pemesanan luar kota, biaya kirim ditanggung pemesan)
  7. Bisa diakses dengan internet melalui web buletin.muslim.or.id

Pembaca Buletin:

Buletin at-Tauhid dibaca oleh berbagai lapisan masyarakat, mencakup:

  1. Pejabat Pemerintahan
  2. Dosen
  3. Mahasiswa
  4. Pelajar
  5. Karyawan
  6. Ibu Rumah Tangga
  7. Masyarakat umum

Tema Pembahasan:

Buletin at-Tauhid mengangkat berbagai tema menarik, di antaranya:

  1. Tafsir
  2. Hadits
  3. Fiqih
  4. Aqidah dan Manhaj
  5. Akhlak dan Adab
  6. Problematika Kontemporer
  7. Penyucian Jiwa/Tazkiyatun Nafs

Besar Donasi Bulanan

Donasi penerbitan buletin at-Tauhid tidak harus menyita banyak uang anda. Satu bendel buletin yang dibagikan kepada jama’ah terdiri dari 30 eksemplar. Biaya per 30 eksemplar hanya Rp.5.000,-. Contoh:

  1. 30 eksemplar buletin per pekan, Rp.20.000
  2. 60 eksemplar buletin per pekan, Rp.40.000
  3. 600 eksemplar buletin per pekan, Rp.400.000

Rekening Donasi

Bank BNI Syari’ah no rek. 011 9707 754 a.n. Syarif Mustaqim.

Bagi yang sudah mengirimkan donasi harap konfirmasi via sms ke nomor 0852 9210 0098 dengan format: tanggal transfer_nama_alamat_besar donasi_buletin

Update laporan donasi bisa dilihat di:

www.buletin.muslim.or.id, www.ypia.or.id

Hasil Survey Pedagang Di Kepuharjo Cangkringan

Posted: 04 Jan 2011 05:11 PM PST

Ternyata Penderitaan Mereka Belum Berakhir…

Bismillah, berikut ini link data hasil survei tim recovery merapi Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA) yang dilakukan pada hari Ahad, 2 Januari 2011 bertempat di kawasan bencana erupsi di dusun Kopeng desa Kepuharjo kecamatan Cangkringan. Dari sekitar 60 responden, ternyata cukup banyak pedagang dadakan yang keadaan rumahnya sudah hancur total. Oleh sebab itu dibutuhkan bantuan dari kaum muslimin untuk bisa meringankan derita mereka.

Selain bantuan berupa pemberdayaan ekonomi, tim recovery YPIA juga akan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk bisa mendampingi pengungsi dari sisi pembinaan rohani. Bagi anda yang ingin membaca lebih detil hasil survei tersebut bisa mengunduhnya di link berikut ini:

http://ia700409.us.archive.org/6/items/RekapPedagangDadakanDiKepuharjo/RekapPedagang.docx

Agenda kegiatan tim recovery untuk bulan Januari bisa dilihat di link berikut ini:
http://muslim.or.id/dari-redaksi/agenda-kegiatan-recovery-merapi-ypia-bulan-januari-2011.html

Laporan Pemasukan Donasi Per 1 Januari 2011 bisa dibaca di link berikut:
http://muslim.or.id/dari-redaksi/laporan-pemasukan-donasi-tanggap-merapi-112011.html

Bantuan dapat disalurkan ke:

Rekening BNI UGM Yogyakarta
Nomor rekening 0125792540 a.n. Devi Novianti

Rekening Bank Syari'ah Mandiri Cabang 094 Kaliurang Yogyakarta
Nomor rekening 0947008920 a.n. Ginanjar Indrajati Bintoro

Rekening Bank Mandiri Cabang Yogyakarta Gedung Magister 13705
Nomor rekening 137-00-065.4879-2 a.n. Bintoro

Rekening BCA
Nomor rekening 0130537146 a.n. Hanif Nur Fauzi

Bagi anda yang telah berpartisipasi, harap mengkonfirmasikan diri kepada kami melalui sms dengan format sebagai berikut:
Nama/Alamat/TanggalKirim/JumlahUang/RekeningTujuan/Merapi

Ke nomor :
0852 5205 2345 (Wiwit Hardi P.)
atau
0856 4305 2159 (Nizamul Adli)

YM: ypiapeduli@yahoo.com

Atas partisipasi dan perhatian anda kami ucapkan jazaakumullahu khairaan.

Laporan Donasi dan Perkembangan Kegiatan bisa dilihat di website:
www.muslim.or.id
www.ypia.or.id 

Peluang Beasiswa MEDIU Gelombang Februari 2010

Posted: 04 Jan 2011 04:49 PM PST

Seiring dengan berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi serta
kebutuhan masyarakat akan Ilmu dan Pendidikan Islam yang berkualitas, MEDIU
kembali

membuka peluang beasiswa bagi gelombang Februari 2010..

Persyaratan Akademik Umum untuk penerimaan sarjana adalah sebagai berikut :
1. Lulusan SMA, paket C sederajat untuk mendaftar S1.
2. Lulusan Sarjana Strata 1 untuk mendaftar S2.
3. Lulusan Sarjana Strata 2 untuk mendaftar S3.
4. Ijazah Negara

Adapun Langkah Mendaftar MEDIU (baik S1/S2/S3) adalah sebagai berikut:
1. Mengisi form pendaftaran online.
2. Kirimkan dokumen beserta data registrasi online ke LC Mediu Yogyakarta.

Dokumen-dokumen persyaratan antara lain:
a. Fotokopi legalisir ijazah pendidikan terakhir (ijazah yang diakui
Negara).
b. Fotokopi legalisir transkrip nilai terakhir.
c. Pas photo 3×4 3 lembar, 2×3 3 lembar.
d. Fotokopi KTP yang dilegalisir RT/RW/Kelurahan.
e. Surat pernyataan bahwa siap mentaati peraturan pembelajaran dan
menjalankan kegiatan belajar dengan baik di MEDIU.
f. Dokumen pendukung lainnya: fotokopi surat pernyataan penghasilan atau
slip gaji resmi, surat rekomendasi, sertifikat kejuaraan, dsb. Semua dokumen
harus dilegalisir

oleh notaris, instansi pemerintahan, imam masjid jami’, yayasan atau ormas
islam yang diakui pemerintah.
g. Pendaftar program pascasarjana menyertakan proposal riset.

3. Membayar administrasi pendaftaran sebesar USD8/IDR80.000 dan administrasi
tes profesiensi bahasa arab (MAPT) sebesar USD32/IDR320.000
4. Pendaftar menunggu konfirmasi pihak MEDIU untuk mengikuti tahap
selanjutnya (MAPT dan wawancara).

GELAR KELULUSAN
Kelulusan mahasiswa MEDIU untuk tingkat pendidikan tinggi (S1/BA, S2/MA dan
S3/Ph.D) diakui secara resmi oleh Departemen Pengajian Tinggi Malaysia.
Gelar dari

Malaysia. Alumni dapat mengurus penyetaraan ke Departemen Pendidikan
Nasional Indonesia.

BIAYA PENDIDIKAN
S1 : USD 960/semester
S2 : USD 1501/semester
S3 : USD 1501/semester

PELUANG BEASISWA
Beasiswa akan diberikan bagi mereka yang memiliki program Dakwah dan
Pendidikan, tidak memiliki kemampuan secara finansial dan memiliki komitmen
belajar dengan

sungguh-sungguh

SYARAT BEASISWA
1. Mengisi form online beasiswa
2. Lulus tes MAPT/MEPT
3. Mengirimkan kelengkapan beasiswa (Surat Keterangan Penghasilan + Surat
Rekomendasi)
4. Mengikuti wawancara beasiswa
5. Disetujui oleh Tim Beasiswa

PROSEDUR PENDAFTARAN
1. Sudah selesai daftar online
2. Mengisi: http://online.mediu.edu.my/apply/applicant/login.aspx
3. Upload slip gaji dan surat rekomendasi

Informasi pendaftaran silakan menghubungi:
1. LC Mediu Yogyakarta, Jalan Kusumanegara no 222, muja muju Yogyakarta No
telp: 0274-376751 , HP : +6285228302205
2. Pekanbaru: 0812 761 3424 (Delisman)
3. Batam: 0813 6103 9045 (Fikri Alhamdi)
4. Palembang: 0711 839 2712 (Aidil Fitriansyah)
5. Jakarta: 0813 9371 7993 (Eko Mas Uri)
6. Bandung: 0852 2003 2867 (Beni Sarbeni)
7. Cirebon: 0231 252 5807 (Budi Faidin)
8. Pekalongan: 0815 4209 8453 (Najmuddin)
9. Surabaya: 0812 5960 7507 (Mukhlis Susila)

YM: mediuinfo
email: yogyakarta@lms.mediu.edu.my

Tujuan Utama Dakwah Setan

Posted: 04 Jan 2011 04:00 PM PST

Di antara bentuk dosa yang dilalaikan dan dipandang remeh oleh kaum muslimin adalah dosa kesyirikan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskan sedikit tentang bahaya syirik. Semoga dengan pembahasan ini dapat mengubah pandangan kita selama ini tentang bahaya kesyirikan yang mungkin belum kita ketahui.

Syirik Merupakan Salah Satu Pembatal Islam

Di antara sebab terbesar batalnya Islam seseorang adalah berbuat syirik kepada Allah Ta'ala. Yaitu dengan beribadah kepada selain Allah Ta'ala, di samping juga beribadah kepada Allah, seperti bernadzar kepada selain Allah, bersujud kepada selain Allah, atau meminta pertolongan kepada selain Allah dalam hal-hal yang tidak ada yang bisa memenuhinya kecuali Allah Ta'ala saja. Allah Ta'ala berfirman yang artinya, "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun." (QS. Al-Maidah [5]: 72)

Allah Ta'ala berfirman yang artinya,"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang tingkatannya di bawah (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An-Nisa' [4]: 48)

Oleh karena itu, kesyirikan adalah dosa yang paling berbahaya, namun banyak dilakukan oleh orang-orang yang mengaku sebagai muslim dan mengucapkan "laa ilaaha illallah". Mereka memang melaksanakan shalat dan puasa. Akan tetapi mereka mencampur amal ibadah mereka dengan syirik akbar, sehingga mereka pun keluar dari Islam.

Syirik Merupakan Tujuan Utama "Dakwah" Setan

Tauhid merupakan fitrah yang Allah Ta'ala ciptakan untuk manusia. Setiap manusia yang ada di dunia ini terlahir di atas fitrah tauhid, meskipun dia dilahirkan oleh orangtua yang musyrik. Allah Ta'ala berfirman yang artinya,"Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari tulang punggung mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman),'Bukankah Aku ini Rabb-mu?' Mereka menjawab,'Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi.'" (QS. Al-A'raf [7]: 172)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Tidak ada satu pun anak yang dilahirkan kecuali dilahirkan di atas fitrah. Orangtuanya-lah yang menjadikannya sebagai orang Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti seekor hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat (sama persis dengan induknya), apakah Engkau merasakan adanya cacat padanya?" (HR. Bukhari no. 1385 dan Muslim no. 6926)

Karena manusia dilahirkan di atas fitrah tauhid, maka setan akan berusaha mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menyesatkan manusia agar mereka menyimpang dari fitrah tauhid tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Sesungguhnya Rabb-ku memerintahkanku untuk mengajari kalian apa-apa yang belum kalian ketahui. Di antara hal-hal yang diajarkan kepadaku hari ini adalah, setiap harta yang Aku berikan kepada hamba-Ku, maka (menjadi) halal baginya. Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-Ku seluruhnya dalam keadaan hanif (menjadi seorang muslim, pen.). Kemudian datanglah setan kepada-Nya yang menjadikan mereka keluar dari agama mereka. Serta mengharamkan hal-hal yang Aku halalkan untuk mereka. Dan juga menyuruh mereka untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak Aku turunkan keterangan tentang itu … " (HR. Muslim no. 7386)

Setan sendiri telah berjanji di hadapan Allah Ta'ala bahwa dia akan berusaha untuk mengubah fitrah yang telah Allah Ta'ala ciptakan untuk manusia. Allah Ta'ala berfirman yang artinya,"Yang dilaknati Allah dan setan itu mengatakan,'Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bagian yang sudah ditentukan (untuk saya). Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya. Dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar mereka mengubahnya'. Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata." (QS. An-Nisa' [4]: 118-119)

Para ulama ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud ayat,"Dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah)". Adapun pendapat yang paling tepat sebagaimana yang dipilih oleh Abu Ja'far Ath-Thabary rahimahullah adalah,"Mengubah agama Allah." (Lihat Tafsir Ath-Thabary, 9/222)

Syaikh Muhammad Asy-Syinqithi rahimahullah menjelaskan,"Sebagian ulama mengatakan bahwa makna ayat ini adalah setan menyuruh mereka untuk kafir dan mengubah fitrah agama Islam yang telah Allah Ta'ala ciptakan untuk mereka. Perkataan ini dijelaskan dan ditunjukkan oleh firman Allah Ta'ala (yang artinya), '(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus' (QS. Ar-Ruum [30] : 30). Maksudnya adalah, janganlah mengubah fitrah yang telah diciptakan atas kalian dengan (mengerjakan) kekafiran". (Tafsir Adhwa'ul Bayan, 1/341)

Syaikh Abdurrahman As-Sa'di rahimahullah berkata,"Sesungguhnya setiap orang dilahirkan di atas fitrah (yaitu tauhid, pent.). Akan tetapi orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai orang Yahudi, Nasrani, Majusi, atau yang semisalnya dari fitrah yang telah Allah tetapkan kepada hamba-Nya. Fitrah itu adalah mentauhidkan Allah, mencintai-Nya, dan mengenal-Nya. Setan akan memburu mereka dalam masalah ini sebagaimana binatang buas yang memburu seekor kambing yang terpisah dari kawanannya". (Tafsir Taisir Karimir Rahman, hal.204)

Dari sini jelaslah bahwa tujuan utama "dakwah" setan adalah menjerumuskan manusia ke dalam kesyirikan. Karena ketika manusia sudah terjerumus ke dalamnya, maka batal-lah tauhidnya. Dan ketika tauhidnya sudah batal, maka sebanyak apa pun amal shalih yang diperbuatnya, semuanya akan menjadi sia-sia belaka. Sehingga setan pun tidak mempunyai kepentingan lagi untuk mengganggunya.

Oleh karena itu, kita kadang melihat orang-orang yang berbuat syirik dengan beribadah di makam orang-orang shalih, mereka beribadah dengan melaksanakan shalat, berdzikir, atau membaca Al Qur'an dengan penuh kekhusyu'an. Bahkan bisa jadi mereka beribadah di sisi makam tersebut semalam suntuk tanpa merasa lelah dan mengantuk. Sesuatu yang mungkin sangat sulit dilakukan oleh orang-orang selain mereka. Demikianlah, kekhusyu'an mereka itu tidak lain karena memang setan tidak lagi mempunyai kepentingan untuk mengganggu ibadahnya tersebut. Karena setan sudah mengetahui, bahwa sebanyak apa pun amal ibadah yang mereka lakukan semuanya akan sia-sia belaka dan tidak akan diterima oleh Allah Ta'ala.

Syirik Merupakan Dosa yang Tidak Akan Diampuni Jika Tidak Mau Bertaubat

Allah Ta'ala berfirman,"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang tingkatannya lebih rendah dari (syirik) itu, bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An-Nisa' [4]: 48)

Ayat ini menunjukkan betapa berbahayanya dosa syirik karena Allah Ta'ala tidak akan mengampuninya kecuali jika pelakunya bertaubat darinya. Padahal, ampunan dan rahmat Allah Ta'ala sangatlah luas dan meliputi segala sesuatu. Allah Ta'ala berfirman yang artinya, "Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Hajj [22]: 60)

Hal ini diperkuat oleh hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang wanita sedang menggendong anaknya sambil memberi makan, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabatnya,"Menurut kalian, apakah ibu ini tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?" Para sahabat menjawab,"Tidak, demi Allah! Dia tidak akan tega, selama dia mampu untuk tidak melemparkan anaknya". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Sungguh Allah lebih mengasihi para hamba-Nya dibandingkan kasih sayang ibu ini kepada anaknya." (HR. Bukhari no. 5999 dan Muslim no. 7154)

Ayat dan hadits di atas menunjukkan betapa besar kasih sayang dan ampunan Allah Ta'ala kepada hamba-hambaNya, melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Akan tetapi, orang-orang musyrik tidak ikut tercakup di dalamnya. Hal ini menunjukkan begitu besarnya kejahatan dan kedzaliman yang ditimbulkan oleh kesyirikan.

Maka barangsiapa yang meninggal di atas kesyirikan, maka dia tidak akan diampuni. Sehingga hal ini menunjukkan betapa bahayanya kesyirikan. Kita wajib menghindarinya sejauh-jauhnya. Setiap dosa masih mungkin dan masih ada harapan untuk diampuni jika pelakunya tidak bertaubat, kecuali dosa syirik. Sedangkan kesyirikan tidak mungkin untuk dihindari kecuali dengan mempelajarinya dan mengetahui bahayanya. (Lihat I'anatul Mustafiid, 1/95)

Apabila seseorang berbuat syirik kemudian bertaubat dan meninggal di atas tauhid, maka Allah Ta'ala akan mengampuni dosa-dosanya, termasuk dosa syirik. Dalam hal ini, Allah Ta'ala berfirman yang artinya, "Katakanlah,'Hai hamba-hambaKu yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar [39]: 53)

Inilah sebagian kecil di antara bahaya-bahaya kesyirikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya apabila seseorang sangat takut untuk terjerumus ke dalam perbuatan syirik. Dalam hal ini, Nabi Ibrahim 'alaihis salaam telah memberikan teladan kepada kita ketika beliau berdoa kepada Allah Ta'ala, "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata,'Wahai Rabb-ku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman. Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala. Wahai Rabb-ku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan mayoritas manusia'". (QS. Ibrahim [14]: 35-36)

Ibrahim 'alaihis salaam berdoa seperti itu, padahal beliau telah memiliki kedudukan yang sangat tinggi sebagai kekasih Allah (khalilullah). Meskipun demikian itu keadaan Ibrahim 'alaihis salaam, beliau tetap mengkhawatirkan apabila dirinya jatuh terjerumus ke dalam perbuatan syirik, karena hati manusia berada di antara jari-jemari Ar-Rahman. Oleh karena itulah, sebagian ulama mengatakan,"Dan siapakah yang merasa aman dari ujian setelah Ibrahim 'alaihis salaam (tidak merasa aman)?" Karena Ibrahim 'alaihis salaam mengkhawatirkan dirinya kalau terjerus ke dalam perbuatan syirik ketika beliau melihat banyak manusia yang terjerumus ke dalamnya. Wallahu a'lamu.

Penulis: dr. M. Saifudin Hakim

Artikel www.muslim.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar